Sore ini, hujan
menyisakan dingin. Menghabiskan secangkir thai tea dengan sebuah cerita tentang
persahabatan yang sedang diterjang badai. Katanya mereka adalah 3 orang sahabat.
Tapi saat ini, satu dari mereka suka sekali membuka aib sahabatnya,
menjelek-jelekan sahabatnya, bahkan sampai mengadu domba sahabatnya kepada
sahabatnya yanglain. Padahal, persahabatan mereka terjalin cukup lama. Entah apa
yang ada dipikiran dia, yang sudah mengadu dombakan dua sahabatnya. Seperti ada
masalah yang terjadi antara dia dan salah satu sahabatnya, karena setiap
aktivitas yang sahabatnya kerjakan dia selalu bermain dengan prasangka buruk
dikepalanya dan membicarakannya kepada sahabatnya yang lain. Apa ini yang
dinamakan sahabat? Apakah sahabat adalah orang yang menceritakan kekurangan
sahabatnya kepada orang lain? Atau menutupi kekurangan dirinya sendiri dan
menjelek-jelekkan sahabatnya untuk mendapatkan dukungan kepada dirinya? Tidak. Sahabat
adalah orang yang jika kamu tidak bersamanya, tidak ada keburukan yang ia
bicarakan dibelakangmu. Sahabat adalah mereka yang tahu kekuranganmu, namun
tetap memilih bersamamu.
Saat ini mungkin ada kekecewaan yang pernah dilakukan
oleh salah satu sahabatnya yang membekas sehingga ada rasa dendam dalam
hatinya. Atau ada kesalahan dan perlakuan yang dibuat kepadanya yang masih
terngiang-ngiang dalam pikirannya. Entahlah aku hanya menerka-nerka , karena membicarakan
keburukan sahabat kepada oranglain bukanlah hal yang tepat. Tak ada yang
sempurna, sahabatpun pernah berbuat salah, tapi seorang sahabat selalu temukan
sebuah alasan untuk saling memaafkan. Jangan sampai tangan yang sudah
tergenggam sampai terlepas, atau tubuh yang sudah saling bersandar sampai
merenggang.
Setiap insan dianugerahi kelebihan dan diberikan
kekurangan agar dapat saling menolong dan melengkapi satu sama lain. Sang
pencipta menyiapkan cerita hidup ciptaannya dengan berbeda-beda. Kalau ada hal
yang kurang dari orang lain sebaiknya cukup jadikan pembelajaran dalam hidup
kita. Jangan biarkan kecewa membuatmu benci. Jangan mengotori hati dengan
kebencian, karena kalau sudah benci, apapun yang ia kerjakan, kamu tidak akan
suka meskipun itu kebaikan. –unknown-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar