Rabu, 14 Maret 2012

Seni musik

Musik Tradisional Indonesia 



NKRI adalah sebuah negara yang meliputi ribuan pulau yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, dimana dari sekian banyaknya kepulauan beserta masyarakatnya tersebut lahir, tumbuh dan berkembang berbagai budaya daerah. Seni tradisional yang merupakan jati diri, identitas dan media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.
Hampir seluruh wilayah NKRI mempunyai seni musik tradisional yang khusus dan khas. Dari keunikan tersebut bisa nampak terlihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Seni tradisonal itu sendiri mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi, sehingga dapat dikenali karakter dan ciri khas masyarakat Indonesia, yaitu yang terkenal ramah dan santun.
Untuk lebih mengenal lebih dekat musik tradisional kita dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok yaitu :
1. Instrumen Musik Perkusi.
Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi adalah Gamelan, Kendang, Kecapi, Arumba, Talempong, Sampek dan Kolintang, Rebana, Bedung, Jimbe dan lain sebagainya.
a. Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam, gamelan berasal dari daerah Jawa tengah, Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat disebut dengan Degung dan di Bali disebut Gamelan Bali. Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong, kenong, slentem, bonang, peking, gender dan beberapa instrumen lainnya. Disamping itu gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.
b. Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan (kambing). Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di daerah Jawa Barat kendang mempunyai peranan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi tarian, wayang dan ketoprak. Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis alat musik yang biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. rebana dapat dijumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.
c. Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerh Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai kecapi adalah siter dari Jawa Tengah.
d. Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari daereah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yang terbuat dari bahan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pad awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis.
e. Talempong adalah seni musik tradisi dari Minangkabau. Talempong adalah alat musik bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, si, do).
f. Sampek (sampe/sapek) adlah alat musik yang bentuknya menyerupai gitar berasal dari daerah Kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu yang dipenuhi dengan ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik lainnya yang bentuknya menyerupai sampek adalah Hapetan dari daerah Tapanuli, Jungga dari Sulawesi Selatan.
g. Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa. Alat musik ini mempunyai tangga nada diatonis yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan dasar dibuat dari kayu dan cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan menggunakan stik.
h. Sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur, kecapi ini terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk setengah bulatan.
2. Instrumen Musik Gesek.
Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik permainan digesek adalah Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebab terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis. Instrumen musik tradisional lainnya yang mempunyai bentuk seperti rebab adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari tempurung kelapa. Rebab jenis ini dapat dijumpai di Bali, Jawa dan Kalimantan Selatan.
3. Instrumen Musik Tiup.
Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu hampir semua daerah di Indonesia dapat dijumpai alat musik ini. Saluang adalah alat musik tiup dari Sumatera Barat, serunai dapat dijumpai di Sumatera Utara, Kalimantan. Suling Lembang berasal dari daerah Toraja yang mempunyai panjang antara 40 – 100 cm dengan garis tengah 2 cm.
Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat musik tiup yang mempunyai 4 – 6 lubang nada dan bagian untuk meniupnya berbentuk corong. Seni musik tradisional yang menggunakan alat musik seperti ini adalah kesenian rakyat Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura dan Papua.

Intersia

Lukisan Intersia, Lukisan Dekoratif Bernuansa Etnik


Lukisan intersia adalah bentuk lukisan dekoratif yang menggambarkan karya seni ukiran kayu atau seni tradisional dari kayu yang dijadikan obyek lukisan.
Buat kita orang-orang Indonesia asli, tentu tidak asing lagi dengan ukiran Jepara. Seni ukiran kayu yang ditambah kilauan plitur tentu akan sangat menarik jika kita jadikan obyek lukisan dekoratif yang kita sebut dengan lukisan intarsia.
Lukisan intarsia sering pula disebut dengan “Intarsian Malerei”.
lukisan intersia
lukisan dekoratif intersia pada lapdesk
Intersia adalah teknik kerajinan kayu yang berawal dari karya seni Italia. Mungkin lebih tepat jika kita artikan sebagai proses pembuatan karya seni gambar mozaik dengan menambahkan material-material eksotik dari alam ke atas karya seni kayu.
Menurut orang-orang Italia, istilah “Intersia” berasal dari bahasa Latin “interserere” yang artinya “memasukkan atau proses menghias dan mentahtakan kayu”.
Kata intarsia hampir sama dengan mentahtakan. Bedanya, jika kata mentahtakan lebih pas untuk bidang datar, sedangkan intarsia untuk benda tiga dimensi. Efek-efek tiga dimensi ini dihasilkan dengan serangkaian langkah, antara lain;
- Membuat pola dua dimensi di atas kertas.
- Memadukan kayu dan biji-bijian alam dengan warna kontras (misalnya biji kemiri, biji buah ek, buah cheri, pinus, jintan, kayu manis, kulit pohon kapas) yang sering digunakan dalam rancangannya.
- Kemudian kayu tersebut dipotong, diamplas, dipasang dan dilem pada sebuah papan. Kayu intersia tidak akan bernoda, sehingga akan selalu terjaga warna aslinya. Semua produk intarsia dilapisi dengan cat kilap tingkat tinggi. Dilapisi dengan akrilik yang transparan.
Asal Mula Lukisan Intersia
Lukisan intersia muncul pada Era Biedermeier, sekitar tahun 1815, masa-masa akhir Perang Napoleon, dan 1848 (akhir masa Revolusi Eropa). Diyakini bahwa lukisan dekoratif selama periode ini digunakan untuk meniru furniture yang menggambarkan kemakmuran yang biasanya bertahtakan ornamen intarsia yang dikerjakan dengan sangat teliti.
Lukisan intersia pada penanak nasi
Pekerja-pekerja tangan tersebut akan “meniru” karya seni menggunakan stensil pada kayu polos untuk menirukan berbagai material hiasan. Rancangannya biasanya berupa bunga-bunga atau burung. Gambar bunga dibuat lebih kecil dari ukuran sebenarnya, biasanya berupa rangkaian bunga dengan pita dan bingkai yang cantik, tetapi tidak terlalu detil pada obyek bunganya, karena yang ditonjolkan adalah keindahan kayunya.
Kekurangan lukisan intersia masa kini adalah biasanya kayu dan lapisan kayu yang digunakan dalam lukisan intersia dan kayunya dilukis di atas permukaan kayu. Mengikuti tradisi lukis stensil, hiasan kayu ditirukan menggunakan potongan gambar.
Lukisan intersia geometris pada tempat sampah.
Lukisan intersia pada kotak pensil, dengan ornamen yang ditambahkan dengan cara stensil.

Minggu, 11 Maret 2012

pointilis

Pointilisme adalah teknik lukisan di mana tersusun/terbentuk dari titik kecil, titik-titik yang berbeda dari warna diterapkan dalam pola untuk membentuk sebuah gambar. Georges Seurat mengembangkan teknik ini pada tahun 1886, bercabang dari Impresionisme . Para Pointillism Istilah ini pertama kali diciptakan oleh kritikus seni di akhir 1880-an untuk mengolok-olok karya-karya para seniman, dan sekarang digunakan tanpa konotasi sebelumnya mengejek nya.

Teknik ini bergantung pada kemampuan mata dan pikiran untuk mencampur warna bintik. Hal ini terkait dengan divisionisme , sebuah varian yang lebih teknis dari metode ini. Divisionisme berkaitan dengan teori warna, sedangkan pointilisme lebih difokuskan pada gaya spesifik sapuan kuas yang digunakan untuk menerapkan cat. Ini adalah teknik dengan praktisi serius, dan ini terutama terlihat dalam karya-karya Seurat , Signac dan Cross . Namun, lihat juga Andy Warhol 's karya awal, dan pop art .
Praktek Pointillism sangat bertentangan dengan metode tradisional pigmen pencampuran pada palet . Pointilisme adalah analog dengan empat warna CMYK proses pencetakan yang digunakan oleh beberapa printer warna dan menekan besar tempat titik-titik Cyan (biru), Magenta (merah), Kuning, dan Key (hitam). Televisi dan monitor komputer menggunakan teknik yang sama untuk mewakili gambar dengan warna Merah, Hijau, dan Biru (RGB) warna.
Neuroplastisitas merupakan elemen kunci dari mengamati setiap gambar pointillistic. Sementara dua orang akan mengamati foton yang sama mencerminkan dari gambar foto-realistis, seseorang yang pikirannya telah dipikirkan dengan teori pointilisme akan melihat gambar berbeda seperti yang ditafsirkan dalam korteks visual .

Jika, biru, dan hijau lampu merah (yang primary aditif ) dicampur, hasilnya adalah sesuatu yang dekat dengan cahaya putih (lihat Prisma (optik) ).Lukisan secara inheren subtraktif ), tapi warna pointillist sering tampak lebih terang daripada warna khas subtraktif campuran. Ini mungkin sebagian karena pencampuran subtraktif dari pigmen dihindari, dan sebagian lagi karena beberapa kanvas putih mungkin menunjukkan antara titik-titik diterapkan.
Teknik melukis yang digunakan untuk warna pointillist pencampuran dengan mengorbankan dari sapuan kuas tradisional yang digunakan untuk menggambarkan tekstur .
Mayoritas pointilisme dilakukan dalam cat minyak. Apa saja dapat digunakan sebenarnya, misalnya drawing pen, tetapi minyak yang lebih disukai.